Senin, 31 Oktober 2011

kelompok 5 / 2010 / A


BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah
    Teori tentang matriks pertama kali dikembangkan oleh Arthur Cayley (1821– 1895), Beliau mengembangkan matrik pada tahun 1857. Pembahasan tentang matrik sangat diperlukan untuk mempelajari materi lain dalam matematika antara lain : determinan dan transformasi geometri. Adapun metode determinan ditemukan oleh Seki Kowa (1642–1708) pada 1683 di Jepang dan ditemukan pula oleh Gottfried Wilhelm Von Leibnitz (1646– 1716) di Jerman.
Matriks merupakan salah satu cara untuk mempermudah penyelesian sistem persamaan linier. Dalam kehidupan sehari-hari, matrik sangat membantu dalam mencatat hal-hal yang berhubungan dengan jajaran bilangan, dengan cara penyelesaian yang menggunakaan operasi yang ada di dalam matrik, operasi tersebut antara lain : Transpose, penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar, dan juga perkalian matriks.
Oleh karena itu matrik sangat diminati karena penyajian data atau informasi numerikal dengan cara ini sangat efisien. Dalam matematika sendiri matrik menjadi suatu alat yang sangat fleksibel, dinamis dan beberapa bidang kajian matematis dapat menerapkan matriks.





1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka di pandang perlu bagi  kita untuk memahami materi tentang matriks diantaranya :
1.     Apa pengertian tentang matriks?
2.     Bagaimana Notasi dan ordo matriks?
3.     Apa saja jenis - jenis matriks?
4.     Bagaimana operasi tentang matriks?
5.     Apa determinan dan invers?
1.3  Tujuan Pembahasan
Dalam rumusan masalah diatas terdapat beberapa tujuan dan manfaat diantaranya :
1.  Memahami pengetian tentang matriks.
2.  Mengerti tentang jenis – jenis matriks.
3.  Mengenal tentang notasi dan ordo matriks.
4.  Memahami operasi – operasi yang ada pada matriks.
5.  Mengerti tentang Determinan dan invers matriks.






BAB II
Pembahasaan
2.1  Pengertian Matriks
Untuk memahami pengertian tentang matriks, perhatikan contoh  berikut. Seorang siswa mencatat hasil ulangan hariannya untuk pelajaraan matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi.
Mata Pelajaraan
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
Ulangan IV
Matematika
7
8
8
9
Kimia
8
6
9
7
Fisika
8
7
6
9
Biologi
9
7
6
8
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana.
  Atau                                                    
Dalam membaca tabel di atas, siswa itu tidak pernah keliru karena dia sudah tahu bahwa baris pertama adalah nilai Matematika, Baris ke dua nilai Kimia, Baris ketiga nilai Fisika, dan Baris ke empat nilai Biologi. Untuk kolom pertama menyatakan nilai ulangan I, Kolom ke II menyatakaan nilai ulangan II, Kolom ke tiga menyatakaan nilai ulangan III, Kolom ke empat menyatakaan nilai ulangan IV.  

Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian matriks adalah kumpulan angka – angka (elemen/anggota) yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk  persegi panjang dan diantara kurung buka dan tutup dimana panjangnya dan lebarnya ditunjukkan oleh banyaknya kolam dan baris – baris.
Baris ke - 1
Baris ke - 3
Kolom ke - 1
Kolom ke - 2
Kolom ke - 3
Kolom ke - 4
Baris ke - 1
 Matriks merupakan suatu cara visualisasi variabel yang merupakan kumpulan dari angka-angka atau variabel lain. Bilangan – bilangan atau huruf – huruf yang ada di dalam matriks disebut elemen – elemen atau unsur – unsur matriks. Setiap susunan horisontal (mendatar) disebut baris, sedangkan susunan vertikal (berdiri) disebut kolom atau lajur. Hal ini dapat dilihat dengan mudah pada diagram berikut.
Baris ke - 4
Baris ke - 2
            




 2.2 Notasi dan Ordo Matriks
Setelah mengenal cara menyusun sebuah daftar dalam matriks, marilah kita memahami definisi dan istilah-istilah lain yang digunakan di dalam sebuah matriks. Notasi matriks diberi nama dengan huruf kapital seperti A,B,C. Sebuah matriks m x n  elemen dengan m baris dan n kolom dikatakatakan sebagai matriks berukuraan m x n. Ukuran matriks m x n sering disebut ordo matriks. Matriks yang berordo m x n dapat ditulis Amxn. Elemen-elemen sebuah matriks di beri nama huruf kecil . Misalnya, elemen matriks aij menyatakan elemen matriks A pada baris ke-i kolom ke-j . Matriks A yang berordo m x n dapat dituliskn bentuk umum sebagai A = ( aij ), atau
 
2.3  Jenis-jenis Matriks
Ø  Berdasarkan ordonya terdapat jenis matriks antara lain.
1.       Matriks Bujur sangkar/ Persegi.
Diagonal samping
Matriks bujur sangkar / persegi adalah suatu matriks dengan banyak baris dan kolom yang sama. Jika banyaknya baris pada matriks A adalah n maka banyaknya kolom juga n. Sehingga ordo matriks A adalah n x n. Seringkali matriks A disebut matriks ordo n. Elemen-elemen a11,a22,a33,.....,ann disebut elemen-elemen pada diagonal utama / diagonal pertama.
Diagonal samping
2.       Matriks Baris
Matriks baris adalah suatu matriks yang terdiri atas satu baris saja. Misalnya:
P =
Q =


3.       Matriks kolom
Matriks kolom adalah suatu matriks yang terdiri atas satu kolom saja. Misalnya :
R =         Q =        S =
4.       Matriks Tegak
Matrik Tegak adalah matriks berordo m x n dengan m > n
Misalnya :
A =   , A Berordo 3 x 2 sehingga matriks A tampak tegak.
5.       Matriks datar
    Matriks Datar adalah matriks berordo m x n dengan m < n
Misalnya:
A =  , A Berordo 2 x 3 sehingga matriks A tampak datar.
Ø  Berdasarkan elemen – elemen penyusunnya terdapat jenis matriks.
1.       Matriks Nol
Matriks Identitas terhadap penjumlahaan matriks adalah matriks nol, yaitu suatu matriks yang semua elemenya 0 ( nol ).
Matriks nol biasanya dinotasikan dengan huruf O diikuti ordonya Om-n. Misalnya :
O2X1=               O3x2 =                   
2.       Matriks Diagonal
Matriks Diagonal adalah matriks persegi dengan semua elemen diatas dan dibawah diagonalnya adalah 0 (nol ) dan dinotasikan sebagai D. Misalnya :
D2X2 =        D3X3 =
3.       Matriks Skalar
Matriks Skalar yaitu matriks diogonal dengan semua elemen pada diagonalnya sama. Misalnya :
D4X4 =    
4.       Matriks Simetri
Matriks Simetri yaitu matriks persegi, yang setiap elemenya seleain elemen diagonal, adalah simentri terhapan diagonal utama.
Misalnya :
F2x2 =        
5.     Matriks Simetri Miring
Matriks Simetri miring adalah matriks simentri yang elemen – elemenya selain elemen diagonal, saling berlawanan. Misalnya :
A3x3 =

6.       Matriks Identitas
Matriks Identitas adalah yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah matriks identitas terhadap perkalian. Matriks Identitas adalah matriks persegi dengan semua elemen pada diagonal utama adalah 1 ( satu ) dan elemen lainya semuanya 0 ( nol ). Pada umumnya, matriks identitas dinotasikan dengan I dan disertai dengan ordonya. Misalnya :
I2 =             I3 =                          I4=
7.       Matriks Segitiga Atas
Adalah matriks bujur sangkar yang elemennya aij = 0 untuk i lebih besar j. Misalnya :
Kesimpulan :
‘ Karena membentuk   diatas maka di sebut matriks segitiga atas’
8.       Matriks Segitiga Bawah
A adalah matriks bujur sangkar yang elemennya aij = 0 untuk i lebih kecil j.
Misalnya :

2.4  Transpose Suatu Matriks
Transpose matrik A yang berordo m x n adalah sebuah matriks berordo n x m yang di peroleh dari matriks A dengan menukar elemen baris menjadi elemen kolom dan sebaliknya. Notasi transpose matrik A adalah AT. Misalnya :
A3x2=  , maka AT= . Perhatikan bahwa ordo dari AT adalah 2  3
2.5  Kesamaan Dua Matriks
Coba perhatikan bahwa :
1.       4 = 4;
2.       8 = 23;
3.       3 + 5 = 8;  
Contoh – contoh di atas merupakan suatu kesamaan. Tampak bahwa bilangan di ruas kiri dan ruas kanan mempunyai nilai yang sama.
Sekarang, coba perhatikan matriks ruas kiri dan ruas kanan berikut.
1.      
2.      
Kedua contoh di atas adalah contoh dua buah matriks yang sama. Tampak bahwa elemen – elemen seletak dari matriks yang berada di ruas kiri dan matriks yang berada di ruas kanan adalah sama. Matriks di ruas kiri dan kanan juga mempunyai ordo yang sama. Selain itu juga dapat menentukan kesamaan matriks berordo 3  3, 3  2, atau lebih dengan dua ciri diatas.

Jadi, dapat dikatakan sebagai berikut.
Dua buah matrik A dan B dikatakan sama, di tulis A = B jika matriks A dan B mempunyai ordo yang sama dan semua  elemen-elemenya yang seletak bernilai sama ”.
Elemen yang seletak adalah elemen yang mempunyai nomor baris dan nomor kolom yang sama.
2.6  Operasi Matriks dan Sifat – sifatnya
1.           Penjumlahan Matriks
Jumlah matriks A dan B, ditulis matriks A + B, didefinisikan sebagai sebuah matriks C =  yang diperoleh dengan menjumlahkan elemen – elemen  yang seletak dari matriks A dan B. Dengan melihat definisi di atas maka syarat agar dua matriks atau lebih dapat dijumlahkan adalah matriks – matriks tersebut mempunyai ordo yang sama. Misalnya :
Jika  dan
Maka,
 
2.            Pengurangan Matriks
a.       Lawan Suatu Matriks
Lawan suatu matriks A adalah suatu matriks yang elemen-elemennya merupakan lawan dari elemen-elemen matriks A. Secara lebih jelas, dari suatu matriks A =  dapat dibentuk lawan matriks yang ditulis dengan –A sehingga –A =  .
Misalnya :
Jika , lawan matriks A adalah

b.      Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks A dengan B, ditulis A – B, didefinisikan sebagai sebuah matriks C =  yang diperoleh dengan mengurangkan setiap elemen matrik A dengan elemen matriks B yang seletak. Karena pengurangan pada dasarnya sama dengan penjumlahan terhadap lawan bilangan penambah maka pengurangan matriks B terhaap matriks A dapat diartikan sebagai penjumlahan matriks A dengan lawan matriks B, atau ditulis :
Dengan –B adalah lawan matriks B. Syarat agar dua matriks atau lebih dapat dikurangkan adalah matriks-matriks mempunyai ordo yang sama. Misalnya :
Jika  dan
Maka,

1 komentar:

  1. The Top 10 Online Casino Games
    You'll have a chance to 메리트카지노 play more than 1000 casino games. From classic slot machines, roulette, video poker, 샌즈카지노 and more to classic kadangpintar casino games like blackjack and

    BalasHapus